Berkebun Juga Punya Khasiat dari Segi Medis – Semenjak pandemik, kegiatan sebagian masyarakat jadi lebih banyak di rumah. Demi mengusir rasa bosan, berbagai hal pun dilakukan. Selain “maraton” K-drama, kegiatan populer lainnya adalah memelihara tanaman atau berkebun.
Merawat tanaman, melihatnya tumbuh subur, serta memanen hasilnya tak cuma menyenangkan dan mengusir kebosanan. Ternyata, berkebun juga memiliki berbagai manfaat kesehatan dan terbukti secara medis. Berikut ini beberapa di antaranya.
1. Bakar kalori
Berkebun bisa jadi alternatif membakar kalori dengan cara menyenangkan. Melansir Good Housekeeping, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), berkebun dianggap sebagai olahraga dengan tingkat intensitas sedang.
Satu jam yang kamu habiskan dengan berkebun dikatakan dapat membakar 330 kalori. Jumlah ini bahkan melebihi kalori yang terbakar dari aktivitas berjalan kaki dengan kecepatan sedang pada durasi yang sama.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Public Health tahun 2013 mengamati kaitan berkebun dengan indeks massa tubuh (BMI). Melibatkan 198 partisipan, tim peneliti menyimpulkan bahwa mereka yang bergabung dalam program komunitas berkebun memiliki BMI yang lebih rendah dibandingkan tetangganya yang tidak ikuti komunitas tersebut.
2. Menurunkan tekanan darah
Tekanan darah normal berada pada angka 120/80 mmHg. Tekanan darah tinggi atau hipertensi terjadi apabila setelah beberapa kali pemeriksaan, tekanan darah selalu berada di angka 140/90 mmHg atau lebih.
Tdak bisa disepelekan, karena banyak penyakit yang bisa diakibatkan karenanya. Misalnya gagal gantung, stroke, penyakit ginjal, kerusakan mata, sindrom metabolik, serta demensia.
3. Menghilangkan stres
Hasil studi yang dilaporkan dalam jurnal Preventive Medicine Reports mengungkap berbagai manfaat berkebun terhadap kesehatan manusia. Di antaranya bisa mengurangi depresi, kecemasan, BMI, serta meningkatkan tingkat kepuasan, kualitas hidup, dan rasa kebersamaan.
Faktanya, melansir http://agcsa.org/, menurut Gwenn Fried, manajer Terapi Hortikultura di NYU Langone’s Rusk Rehabilitation, Amerika Serikat (AS), beberapa rumah sakit bahkan menggunakan metode menanam dan merangkai bunga sebagai salah satu jenis rehabilitasi untuk pasien yang sedang melalui masa pemulihan setelah cedera, stroke, operasi, dan berbagai kondisi lainnya.
4. Memperkuat tulang
Saat kamu berkebun, otomatis kulitmu akan terpapar sinar matahari, yang dapat memicu produksi vitamin D. Berdasarkan studi yang diterbitkan di jurnal Environmental Health Perspectives, setengah jam berada di bawah sinar matahari, dapat memproduksi vitamin D sebanyak 8.000-50.000 international units (IU).
Melansir dari https://103.31.38.66/, vitamin D dibutuhkan tubuh untuk membantu proses penyerapan kalsium. Kalsium merupakan mineral penting dalam pembentukan tulang dan membuat tulang jadi kuat. Kekurangan kalsium bagi orang dewasa dapat menyebabkan osteoporosis atau tulang keropos.
5. Mencegah pikun
Pengaruh olahraga atau aktivitas fisik terhadap peningkatan fungsi kognitif otak telah lama diketahui oleh para ahli kesehatan. Namun, studi dalam International Journal of Environmental Research and Public Health tahun 2019 memberikan bukti baru, bahwa ternyata aktivitas berkebun mampu memacu pertumbuhan saraf yang terkait daya ingat pada otak.
Tim peneliti di Korea Selatan melibatkan 41 lansia. Mereka diberi waktu 20 menit untuk berkebun. Hasilnya, ditemukan adanya peningkatan jumlah beberapa faktor pertumbuhan saraf otak yang terkait dengan memori, baik pada partisipan laki-laki maupun perempuan.