Tips Mengatur Keuangan bagi Perempuan Karier

Tips Mengatur Keuangan bagi Perempuan Karier – Tak hanya laki-laki, perempuan juga butuh perencanaan keuangan yang baik. Menurut survei “Financial Experience & Behaviours Among Women Study” yang dirilis Prudential pada 2015, terjadi pertumbuhan kesadaran perempuan terkait perencanaan keuangan.

Wanita Karier Begini Cara Pintar Atur Keuangan Agar Dompet Tetap Sehat - Tips Mengatur Keuangan bagi Perempuan Karier

Menurut http://agcsa.org/ Studi tersebut menyebutkan perempuan lajang atau yang sudah bercerai akan cenderung menjaga kesehatan keuangannya di masa depan. Sementara itu, 27 persen perempuan yang sudah menikah juga melakukan hal yang sama. Mereka bahkan memegang kontrol penuh atas perencanaan keuangannya sendiri.

Lifepal menyusun sejumlah tips perencanaan keuangan bagi perempuan karier dan berniat memulai rumah tangga di masa yang akan datang.

1. Biasakan untuk mengukur pengeluaran

Mengetahui jumlah rata-rata pengeluaran akan sangat membantumu dalam menjaga kesehatan. Karena dengan tolok ukur inilah, kamu bisa menentukan berapa dana darurat yang harus dimiliki untuk berjaga-jaga ketika kehilangan atau kekurangan penghasilan bulanan.

Melansir dari https://103.55.38.71/ Dengan mengetahui rata-rata pengeluaran, kamu pun bisa dengan mudah memproyeksikan kebutuhan biaya hidup di masa tua nanti. Biasakanlah untuk mencatat dan menentukan pengeluaranmu setiap bulan untuk hal yang bersifat kebutuhan dan keinginan. Pastikan selisih pemasukan dan pengeluaran setiap bulan setara dengan 10 persen pemasukan.

2. Gunakan asuransi untuk melindungi keuanganmu

Tanpa proteksi, bisa saja kamu menjual aset-aset ketika harus berhadapan dengan risiko-risiko dalam hidup seperti jatuh sakit, kecelakaan, dan lain sebagainya. Itu sebabnya sangat penting untuk memiliki asuransi atau jaminan kesehatan.

Lantas asuransi seperti apa yang sebaiknya dimiliki perempuan?

Apabila “menikah” adalah salah satu dari tujuan hidup, maka asuransi jiwa belum tentu menjadi pilihan yang tepat kecuali kamu yang akan menjadi pencari nafkah utama. Namun, asuransi kesehatan tentu wajib dimiliki mengingat biaya kesehatan terus meningkat dari tahun ke tahun. Menurut survei Willis Towers Watson, kenaikan biaya kesehatan secara gross berkisar antara 10 persen hingga 11 persen per tahun.

3. Kenali tujuan finansial baik jangka pendek maupun panjang

Tanpa menunda-nunda, petakanlah tujuan-tujuan finansialmu sedini mungkin. Dengan mengetahui tujuan finansial, kamu pun bisa dengan mudah mengalokasikan dana untuk merealisasikan tujuan tersebut.

Kalau kamu bercita-cita untuk menikah di kemudian hari, hal inilah yang harus menjadi perhatian. Apalagi, beberapa tradisi adat di Indonesia cenderung mengharuskan perempuan menanggung biaya pernikahan, sedangkan sumbangan dari pihak laki-laki sifatnya sukarela.

Biaya pernikahan, baik di masa pandemik maupun tidak di masa pandemik tentu saja tidak murah. Apalagi jika keluarga kita menghendaki adanya upacara adat dalam pesta pernikahan.